Sunday, June 27, 2010

Bunga Kristal

Namanya bunga kristal. Cantik, indah, juga mahal. Bukan bunga murahan, bukan bunga di tepi jalan, bukan bunga liar. Tidak semua orang bisa menyentuhnya, apalagi memilikinya. Sayangnya, ia mudah pecah jika terjatuh. Ia yang selalu terpekur di dalam vas keramik yang keras. Hanya bisa mengintip dunia dari lubang kunci, seraya berteriak dalam hati, "aku ingin bebas memilih bahagiaku!"

Suatu ketika, ia melihat bunga rumput diantara ilalang. Lincah, bebas, tegar, kuat, tak takut terjatuh dan kotor. Tawanya lucu, tatapan matanya nakal. Ia menarik, sangat menawan, indah... meski tanpa vas keramik. Itu yang membuat bunga kristal jatuh hati. Hati mereka terpaut, meski berbatas vas bunga. Bunga rumput mengajarinya tentang angin, tentang hujan, petir, matahari, bulan... tentang apapun! Juga tentang langit yang tak selalu berwarna biru segar.

Pagi itu, bunga kristal menggeliat hebat, mengambil nafas panjang dan mendorong tubuhnya sekuat tenaga, dan Oh!! Vas keramik itu berguling, jatuh menghantam tanah, hancur. Kristal tersungkur, melihat sekujur tubuhnya yang retak seraya memunguti pecahan daunnya yang terserak. Ia berdiri dan berjalan meninggalkan vas keramik yang angkuh. Lalu menghempaskan badannya di antara ilalang, memandang bunga rumput yang berdiri di depannya. Matanya mengerling, manja, dan nakal, namun bersahaja. Kristal mendekat, mendekap erat bunga rumput dan mendekatkan bibirnya tepat di telinga rumput, lalu bisiknya, "ajari aku tentang hidup, aku memilihmu kasihku...." ^^

5 comments:

  1. semoga menjadi bunga yang bisa mengkritalkan kehidupan, sentuh, cari dan akhiri dengan kemenangan

    ReplyDelete
  2. luruh warna mentari berpijak di ujung daun
    menari gemulai gambarkan kegalauan
    daun jatuh membawa keresahan
    lelah jiwa berpijak bumi

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete