Monday, November 15, 2010

Aku seperti poci teh yang tidak bisa bernyanyi, dengan mulut bulat yang kecil dan sempit, tak banyak air yang bisa kutumpahkan. Aku hanya bisa menahan air panas hingga mulutku menggembung dan menelannya kembali, begitu seterusnya. Aku poci teh yang hanya bisa bersenandung lirih dalam hati.

4 comments:

  1. aku hanya radio yang terus bicara dan bicara, tak peduli kamu, dia, mereka atau siapapun mendengarku.. aku radio yang juga tak perlu engkau timpali bila engkau dengarkan, boleh saja suka, boleh saja kesal, benci, marah, bahagia, senang, sedih, muak, boleh saja semua rasa dan pikirmu engkau tumpahkan..

    tapi aku tetap rdio yang hanya ingin berbagi..

    ReplyDelete
  2. oya lupa, ijin niru idenya ya..
    ide Corat-Coret SingkaT itu..

    nice blog keep write!

    ReplyDelete
  3. di radio, aku dengar... hehe...yayaya.... sip sipp..... monggo silakan aja..

    ReplyDelete